Sebuah System Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan (SPARING), adalah sistem yang digunakan untuk memantau, mencatat, dan melaporkan kegiatan pengukuran kadar suatu parameter dan/atau debit air limbah secara otomatik, terus menerus, dan dalam jaringan.
Dasar Hukum :
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.93/MENLKHK/SETJEN/KUM.1/8/2018.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.80/MENLKHK/SETJEN/KUM.1/10/2019.
RTU adalah suatu alat untuk memonitor segala aktivitas Substantion, menerima data mengolah/memproses data dan menyajikan data sesuai dengan arahan.
Fungsi RTU pada SPARING :
1. Menerima data dari hasil pengukuran sensor
2. Mengolah / proses data hasil pengukuran sensor
3. Mengirim data hasil pengukuran dalam waktu tertentu ke server klhk dan penyimpanan internal
4. Menampilkan data hasil pengukuran
Aplikasi dashboard Chemsparing adalah aplikasi yang dibuat untuk mengolah data. Aplikasi ini digunakan juga untuk memantau hasil pengukuran sensor dari jarak jauh.
Bagian komponen dari WQMS (Water Quality Monitoring Systems)
Ukuran jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dalam air. Ini mencerminkan tingkat polusi organik di dalam air, dengan nilai COD yang tinggi menunjukkan adanya sejumlah besar bahan organik yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan kondisi anoksik yang berbahaya bagi organisme akuatik.
Mengukur volume air yang mengalir melalui suatu titik tertentu dalam satuan waktu, biasanya dalam meter kubik per detik (m³/s). Informasi tentang debit penting untuk mengelola sumber daya air, merancang infrastruktur, dan memprediksi dampak dari perubahan lingkungan seperti banjir atau kekeringan.
Mengukur partikel padat tersuspensi dalam air, yang dapat berasal dari sedimen, limbah industri, atau organik. Tingkat TSS yang tinggi dapat mengurangi penetrasi cahaya, mengganggu fotosintesis, dan merusak habitat ikan serta organisme lainnya.
Mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air pada skala 0 hingga 14, di mana nilai 7 dianggap netral. Air dengan pH di bawah 7 bersifat asam dan di atas 7 bersifat basa. pH yang tidak sesuai dengan kisaran normal (biasanya 6.5-8.5 untuk air tawar) dapat membahayakan kehidupan akuatik dan mempengaruhi reaksi kimia dalam air.
Senyawa nitrogen yang dapat ditemukan dalam air akibat limbah domestik dan industri, serta proses dekomposisi bahan organik. Amonia dalam jumlah tinggi bersifat toksik bagi ikan dan kehidupan akuatik lainnya, dan dapat menyebabkan eutrofikasi yang merusak ekosistem air.